Kenapa demikian bersemangat menempah diri? “Orang yang tanpa etahuan tidak akan menjadi profesional,” kata . Tapi, etahuan saja dianggap tidak cukup. Profesional saja masih kurang. Harus ada faktor lain, yakni punya kemauan keras, disiplin, dan ketekunan. “Kalau punya kemauan keras tapi gampang putus asa, itu tidak betul, harus tekun dan langgeng. Kemauan keras tapi tidak disiplin, itu juga salah. Dan yang tak kalah penting kemampuan membawahkan (leadership),” kata , membeberkan kiatnya memimpin . Belajar sambil ber itulah yang menempahnya hingga cepat matang. Tak heran jika dalam usia yang masih cukup muda, 30 tahun, pun tampil sebagai Presdir , menggantikan posisi ayahnya pada 1980. Ketika itu, nama Logam Dtidak lagi “berbunyi”, karena sejak 1971 bersama ayahnya mendirikan Plastic & Metal Manufacturing. Sejak itu nama berkibar, dikenal sebagai produsen alat-alat rumah tangga yang terbuat dari plastik dan alumunium. Di industri plastik, yang dihasilkan bukan Cuma rantang atau termos dan berbagai macam peralatan rumah tangga lainnya, tapi juga pipa PVC. Bahkan lebih ke hulu lagi, masuk ke produk bijih plastik. Demikian pula di alumunium, yang dihasilkan bukan lagi panci-panci sederhana, tapi dengan bahan yang lebih baik, stainless steel dan peralatan rumah tangga berlapis Teflon, serta aluminium untuk konstruksi. Kini, puluhan bernaung di bawah bendera – kepanjangan nama Mas Pionir. Karyawannya yang tersebar di tiga lokasi (Unit I, II dan III) ada 20.000 orang. Untuk memimpin sebesar itu, dibantu adik-adiknya: Mulia Sastra, Satria, dan Prakasa. Seperti diketahui, dibagi dalam beberapa divisi. Dan di setiap divisi, berduet dengan salah satu adiknya. Misalnya, di Indal Alumunium Industry, hasil peralatan rumah tangga dan berbagai jenis produk unium lainnya, bersama Prakasa tampil sebagai pemimpin. “Kalau saya tidak ada, misalnya sedang ke, maka yang menangani ya Pak ,” kata Prakasa. Saudaranya yang lain hanya sebatas pemegang saham. “Saham yang dimiliki sama besarnya, hanya saya yang lebih tinggi 5% di bandingkan adik-adik saya untuk setiap ,” kata . Dengan pembagian wewenang seperti itu, proses ambilan keputusan bisa cepat. Misalnya, kalau ada usul untuk mengembangkan di Indal, maka yang berbicara cukup dengan Prakasa. Jika keduanya sepakat, rencana pun dijalankan. Jika tidak, maka perbedaan yang muncul di bawa ke rapat setiap Senin. Rapat yang diselenggarakan di kantor pusat ini – di Jalan Kembang Jepun, Surabaya – juga dihadiri oleh pemegang saham mayoritas (50%) , Husein. Di situlah keluarga membicarakan berbagai hal penting yang menyangkut perkembangan . Bagi Prakasa, peran paling penting dari dalam embangan adalah penataan sistem manajemennya yang dilakukan pada tahun 1980-an. “Pak sangat memperhatikan penataan ini, mulai dari sistemnya hingga adaan perangkat komputer pada tahap awal embangan ,” kata Prakasa, yang baru terjun ke setelah meraih gelar MBA dari Kanada. Dalam mengembangkan , sangat selektif memilih mitra . “Kami selalu memilih mitra yang terbaik di bidangnya,” kata . Umpamanya, menggandeng Du Pont ( Serikat) yang memiliki teknologi Teflon – kemudian melebar ke industri agrokimia. Dan bermitra dengan ( Selatan) masuk ke industri dan electric home appliance, seperti kipas angin dan Setrika. Contoh lain, Raksasa Marubeni diajak bermitra untuk menghasilkan produk antikarat.
8 tahun yang lalu