BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Buka pintu saja

Buka pintu saja. Info sangat penting tentang Buka pintu saja. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Buka pintu saja

Kan sayang. Biarkan saja pintu terbuka, toh tidak ada nyamuknya,” kata . Ia pun tidak khawatir gerak-geriknya terlihat oleh bawahannya. “Kalau sama karyawan tidak apa-apa. Tamu kan tidak akan nyelonong begitu saja karena sudah sering di bawah. Sekretaris saya pun bisa menghadap orang sembarangan,” kata . Kepercayaan pada “filternya” memang tidak belebihan. Begitu masuk ke kantor pusatnya di lantai pertama, orang akan segera berhadapan dengan petugas yang akan menanyakan maksud kedatangan orang itu. Jika diizinkan bertemu dengan bos , tinggal naik tangga ke lantai dua, dan akan berhadapan dengan empat, ya empat sekretaris . “Sekretaris saya memang empat. Tapi semuanya efisien, bekerja penuh. Coba you lihat kalau masuk ke kantor saya, tidak ada orang yang membaca koran. Semua bekerja,” kata . Tidakkah pekerjaan para sekretaris itu bertabrakan satu sama lain? “Tidak. Pekerjaan kami terbagi dalam beberapa masalah. Apalagi kan besar, ada puluhan , sehingga permasalahan pun banyak,” kata Wati, yang mengurus bidang umum. Sedangkan untuk urusan jadwal kegiatan , Catherine yang mengatur. Begitulah, jika di luar kantor, atau sedang melaju di atas mobilnya, tinggal mengecek kepada Catherine, apakah ada orang yang mencarinya. Jika ada, ia tinggal menghubunginya. Atau menanyakan persoalan yang mesti diselesaikan pada sekretaris lain jika menyangkut bidang yang dibawahinya. Soal real estate, misalnya, akan langsung berhubungan dengan Setyowati. efisien menggunakan waktunya. Setiap hari, bangun pukul 5.00, lalu segera meluncur ke lapangan golf. Dari tempat olah raga, ia tidak balik ke rumah. “Saya mandi dan sarapan di tempat golf, dan langsung ke kantor,” kata . Sebelum pukul 08.00 sudah tenggelam dalam urusan kantor hingga sore hari. Karena itu, sepulang kerja, waktunya dicurahkan untuk keluarga. pantang membawa pekerjaan ke rumah. Demikian pula isterinya, Srijanti, sama sekali tidak pernah menjamah atau merecoki pekerjaan suaminya atau urusan kantor. Jadi, setelah pulang dari kantor, di rumah waktu dihabiskan untuk keluarga, dengan sang isteri dan dua anaknya yang masih kecil. Lima anaknya yang lain bersekolah di Singapura. Praktis rumah di atas lahan seluas 1.800 meter persegi luas bangunannya sekitar 250 meter persegi yang ditata apik itu terasa lengang. Dengan 47 dan 20.000 karyawan, sebenarnya dan keluarga sudah boleh disebut sukses. Toh, masih merasa bisa mengembangkan kelompok nya untuk menjadi lebih besar lagi. Di benaknya sudah tergambar “peta” perkembangan yang akan ditempuh dalam 5 – 10 tahun mendatang. “Jika disituasi ekonomi dan politik tetap stabil seperti sekarang, kami bisa terus berkembang dan menampung tenaga kerja sampai 50.000,” ujarnya. Impian yang cukup “berani”. Soalnya, jangankan mengurus karyawan puluhan ribu, mengelola karyawan yang jumlahnya ratusan saja bisa bikin kelenger.- apalagi kalau muncul aksi mogok. pun pernah merasakan bagaimana kacaunya situasi ketika para pekerja mogok pada tahun 1993 lalu. Jika di lain tuntutan utama pemogokan biasanya menyangkut penyesuaian upah atau gaji, di lain, karena tingkat upah di kelompok ini memang selalu di atas upah minimal yang ditetapkan Pemerintah.


Powered By : Blogger